Kamis, 27 Januari 2011

Virus Stuxnet Serang Program Nuklir

Ahli keamanan menemukan bukti baru serangan virus Stuxnet pada program nuklir Iran. Ini merupakan kolaborasi kekuatan Barat dan penjaga keamanan rahasia Israel. Tom Parker, ilmuwan keamanan berbasis di AS yang khusus
melacak serangan cyber telah menghabiskan beberapa bulan menganalis kode Stuxnet dan menemukan bukti bahwa virus tersebut diciptakan dua organisasi terpisah. Bukti forensik memaparkan bahwa suatu sumber intelejen ikut bergabung dalam dua tahap terpisah.



“Ini kemungkinan besar dikembangkan kekuatan Barat. Mereka tampak sangat mendukung pihak kedua yang begitu besar menargetka serangan ini,” ujar Parker seperti dikutip Telegraph. Perangkat lunak berbahaya ini pertama kali dideteksi Juni tahun lalu. Stuxnet didesain untuk merusak, melakukan penyesuaian diam-diam ke mesin sentrifugal yang digunakan di Natanz, situs pengayaan uranium Iran. Meskipun meremehkan dampaknya, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengkonfirmasi keberadaan Stuxnet meningkatkan semangatnya dalam ambisi nuklir. Penyelidikan terpisah oleh ahli nuklir AS, ditemukan cara kerja Stuxnet dengan meningkatkan sentrifugal kecepatan uranium untuk merusak sistem periode pendek. Di waktu yang sama, virus ini mematikan sistem pemantauan keamanan dan operasional.




Parker juga menegaskan bahwa serangan cyber itu dilakukan oleh beberapa orang yang sangat berbakat. Ia percaya bahwa beberapa kekuatan Barat, termasuk Inggris, bekerja sama karena mereka memiliki banyak ahli yang memiki keahlian khusus menciptakan dan menguji virus langka. Kritik Parker yang disampaikan di konferensi keamanan komputer BlackHat di Washington DC, Amerika Serikat, juga diamini oleh banyak ahli, salah satunya konsultan enkripsi komputer Nate Lawson. [mor-sarie-modf.]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar